Mungkin di antara kita ada yang pernah mengalami dikhianati oleh seseorang yang awalnya kita pikir dia lah jodoh kita, takdir yang Tuhan berikan.
Sampai pada waktu nya ketika dia meminta kita untuk menyatukan dua kata jadi satu yaitu aku, kamu jadi kita, kalian langsung menyetujuinya. Pasti saat itu kalian berfikir, "Dia lah jodoh yang Tuhan berikan untuk menjadi pendampingku".
Waktu berlalu begitu cepat, beberapa tahun menjalani hari-hari bersama orang yang membuat kita mempunyai gelar sebagai istri. Dibanjiri hangat nya kasih sayang dari seorang suami. Sampai akhir nya kita semakin mengagumi sosok yang telah Tuhan kirim untuk kita.
Panas nya api pertengkeran pasti selalu di rasakan setiap pasangan, tapi selalu kembali padam ketika dua insan bisa saling memahami dan saling memaafkan. Sampai akhir nya kita kembali lagi bisa merasakan hangat nya kasih sayang.
Tapi siapa sangka, di balik perhatian dan kasih sayang yang dia berikan selama ini, bukan hanya kita saja yang mendapatkan nya, melainkan ada seseorang yang turut merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang selama ini kita dapatkan dari orang yang sama dan tanpa sepengetahuan kita.
Setelah kita mengetahui segalanya, ada yang berfikir kalau jodoh hanya datang satu kali, jadi,
"kalau dia jodohku,dia pasti kembali".
Karna pemikiran itu lah yang membuat kita tetap bertahan meski sakit terus di rasakan. Atau mungkin sebagian dari kita berfikir,
"mungkin ini cobaan rumah tangga".
Karena sudah lelah dan tak kunjung ada perubahan, akhirnya kita memilih mundur. Memang tidak mudah melepaskan sesuatu yang kita anggap teramat berharga. Sakit memang, tapi lebih sakit jika terus bertahan.
Sesorang yg kita yakini dia lah jodoh terbaik, nyata nya bukan takdir kita. "Kenapa Tuhan mengirimkan jodoh yang salah, menitipkan seseorang untuk sesaat tapi memberi luka yang mungkin akan sembuh dalam waktu lama" . Akhirnya kita berfikiran buruk tentang takdir yang Tuhan beri.
Waktu kembali berlalu begitu cepat. Sampai pada waktu dimana kita seperti di lahirkan kembali, bertemu sosok baru yang bisa mengisi kekosongan hati yang sudah lama tak berpenghuni. Tapi hati masih takut untuk mengizinkan dia masuk, bukan karna luka lama masih membekas, tapi takut kembali mendapatkan takdir yang salah.
Di saat keraguaan menghampiri, Tuhan seperti memberi isyarat, dengan cara membuka pintu hati ku agar bisa membiarkan masuk sosok pengganti yang telah lama pergi.
Dan tiba waktu nya dimana hati mulai sepenuhnya memberi ruang kepada seseorang yang benar-benar tulus ingin singgah di hati, bukan mengisi lalu pergi.
Beberapa tahun telah berlalu, masih dengan sosok yang telah menjadi pengobat duka dan lukaku di masa lalu . Yang awalnya ku pikir jodoh hanya datang satu kali ternyata itu salah, dan siapa sangka kalau jodoh yang tepat bisa datang terlambat. Dan dia yang tidak tepat, hanya singgah sesaat.
No comments:
Post a Comment